Kamis, 27 Juni 2019

Artifical Intellegent For Games part 4

Assalamualaikum.

Saya Riski Andriansyah dari kelompok 5 yang mempunyai anggota :

-Adist Vieri Alamsyah
-Farid Ramadhan
-Risyad

Berikut ini saya akan melampirkan hasil lanjutan translate BAB 12.1-12.6 :



Berikut adalah link dari berbagai kelompok dan bab yang ditranslate :
Kelompok 1 : BAB 9
Kelompok 2 : BAB 3
Kelompok 3 : BAB 5
Kelompok 4 : BAB 11
Kelompok 6 : BAB 7
Kelompok 7 : BAB 13

Sekian dan Terima Kasih.



Wassalamualaikum.

Artifical Intellegent For Games part 3

Assalamualaikum.

Saya Riski Andriansyah dari kelompok 5 yang mempunyai anggota :

-Adist Vieri Alamsyah
-Farid Ramadhan
-Risyad

Berikut ini saya akan melampirkan hasil lanjutan translate BAB 6.2-6.4 :



Berikut adalah link dari berbagai kelompok dan bab yang ditranslate :
Kelompok 1 : BAB 2
Kelompok 2 : BAB 3
Kelompok 3 : BAB 5
Kelompok 4 : BAB 11
Kelompok 6 : BAB 7
Kelompok 7 : BAB 13

Sekian dan Terima Kasih.

Wassalamualaikum.

Selasa, 30 April 2019

Artifical Intellegent For Games part 2

Assalamualaikum.

Saya Riski Andriansyah dari kelompok 5 yang mempunyai anggota :

-Adist Vieri Alamsyah
-Farid Ramadhan
-Risyad

Berikut ini saya akan melampirkan hasil lanjutan translate BAB 6 :



Berikut adalah link dari berbagai kelompok dan bab yang ditranslate :
Kelompok 1 : BAB 1
Kelompok 2 : BAB 3
Kelompok 3 : BAB 5
Kelompok 4 : BAB 4
Kelompok 6 : BAB 7
Kelompok 7 : BAB 13

Sekian dan Terima Kasih.

Wassalamualaikum.

Selasa, 02 April 2019

Artifical Intellegent for Games

Assalamualaikum.

Saya Riski Andriansyah dari kelompok 5 yang mempunyai anggota :

-Adist Vieri Alamsyah
-Farid Ramadhan
-Risyad

Berikut ini saya akan melampirkan hasil translate BAB 6 :



Berikut adalah link dari berbagai kelompok dan bab yang ditranslate :
Kelompok 1 : BAB 1
Kelompok 2 : BAB 3
Kelompok 3 : BAB 5
Kelompok 4 : BAB 4
Kelompok 6 : BAB 7
Kelompok 7 : BAB 8

Sekian dan Terima Kasih.

Wassalamualaikum.

Kamis, 10 Januari 2019

Karakter Game

Berikut adalah contoh karakter game dan environtmentnya :



Desain Komunikasi Visual

Pengertian Desain Komunikasi Visual

       Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DKV pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indra penglihatan.

Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya.

Sejarah Desain Komunikasi Visual

         Dalam era globalisasi ini peran Desain Komunikasi Visual tidak terlepas dari kehidupan manusia. Desain Komunikasi Visual, atau yang biasa kita singkat DKV mungkin sudah banyak orang mendengar istilah ini. Sebagian besar orang menggambarkan DKV sebagai pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai penyampaian informasi yang bisa dibaca atau dilihat. DKV dikaitkan dengan penggunaan symbol ,gambar, tipografi, ilustrasi, dan warna.

Sebelunya, DKV telah mengalami berbagai perkembangan dari masa ke masa. Berikut ini sejarah perkembangannya:

1. Victorian

Gaya Victorian ini terkesan natural. Terlihat dari berbagai poster dan iklan pada zaman Victorian yang kebanyakan menggambarkan seseorang dengan pose yang terkesan datar, alami dan biasa terjadi di lingkungan sekitar. Pada pembingkaian menggunakan ornament - ornament. Pada penggambar wanita, tubuh terlihat subur. Tokoh desainer yang paling berpengaruh pada zaman ini antara lain Salman Baidow, Sir John Millais, dan Grant Hamilton.

2. Arts and Crafts

Arts and Crafts muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap gaya Victorian yang dianggap terlalu tradisional dan ketinggalan zaman. Selain itu, Victorian juga kurang nilai estetis karena sifatnya yang natural. Untuk itu, Arts and Crafts muncul dengan pelopornya William Morris, mengusung gaya ilustrasi yang kaya akan seni decorative yang memiliki nilai craftmenship tinggi. Selain William Morris, desainer Arts and Crafts lainnya diantaranya Henry van de Velde dan Aubrey Breadsley.

3. Art Nouveau

Sama seperti Arts and Crafts, Art Nouveau juga menjadi bentuk ketidakpuasan dari Victorian. Sifatnya yang dekoratif, namun masih lebih sederhana dibandingkan Arts and Crafts. Gaya ini dianggap sebagai gaya ilustrasi pertama di dunia desain secara internasional. Desainer Nouveau yang paling berpengaruh yaitu Lautree, Raymond Savignac, dan Jules Cheret.

4. Art Deco

Art Deco muncul sekitar tahun 1925. Sebuah karya Art Deco menampilkan kemewahan, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan pada masa itu. Mulai muncul bentukan-bentukan yang lebih modern, dimana terdapat bentuk geometris dan kurva. Cassandre, Paul Collin, dan Charles Loupot adalah beberapa contoh tokoh desainer Art Deco.

5. Kitsch

Kitsch berasal dari bahasa Jerman yang artinya ‘bad taste’. Dalam dunia seni, kitsch biasa digunakan untuk menjelaskan bahwa suatu karya itu memliki nilai sentimental yang berlebihan, vulgar dan memiliki maksud tertentu. Istilah Kitsch juga jarang disebutkan dalam dunia Desain, tetapi terwakili oleh istilah gaya ilustrasi ‘Era 50-an’. Penggunaan warnanya lebih menarik dan bervariasi. Desainer Kitsch yang paling berpengaruh antara lain Grant Wood, James Montgomery, dan Norman Rockwell.

6. Latemodern

Periode Late Modern didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika. Gaya ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang modernist. Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh lebih modern telah banyak digunakan. Ciri - ciri pada gaya ini yaitu berprinsip simplicity, kreatif, dan terdapat pencampuran berbagai teknik seperti fotografi, typesetting, dan printing. Paul Rand merupakan salah satu tokoh desainer berpengaruh pada style Latemodern.

7. Swiss

Swiss memliki pengaruh besar tehadap perkembangan dunia desain grafis selama lebih dari dua dekade. Para desainer Swiss sangat perfeksionis dalam bentuk dan tipografi sans serif serta desainnya yang minimalis dan lebih mengutamakan pesan yang disampaikan. Para desainernya antara lain Grasset, Steinlen, dan Felix Vallotton.

8. Psychedelia

Psychedelia muncul beriringan dengan budaya hippies yang berkembang pada tahun 1960an. Nama psychedelia berkaitan erat dengan obat psychedelic yang popular di kalangan kaum muda pada saat itu. Pada pewarnaan pada Psychedelia terpengaruh gaya Pop Art dengan warna-warnanya yang mencolok dan ramai. Victor Moscoso, Rick Griffin, dan Peter Max merupakan beberapa desainer dengan gaya Psychedelia.

Perbedaan Desain Komunikasi Visual Dengan Seni Murni

        Desain Komunikasi Visual sebagai seni rupa terapan adalah bentuk seni yang penerapannya berlaku secara umum dalam bentuk komunikasi visual. Sedangkan Seni murni merupakan ekspresi jiwa yang bersifat individual, subjektif, dan lebih ditujukan kepada kepuasan terhadap karya, bukan terhadap fungsi.
Hal itu lah yang membuat desain komunikasi visual berbeda dengan seni murni. Sebuah karya seni lebih bersifat ekspresif dan tidak punya tujuan secara umum. Seni bersifat individual dan berorientasi kepada ekspresi dan kepuasan dari pembuatnya (seniman). Sedangkan desain grafis berorientasi kepada kegunaan atau fungsinya. Desain grafis yang baik akan dilihat dari seberapa besar impact dari karya yang dihasilkannya.

         Sebagai contoh, coba bandingkan saja sebuah lukisan dengan sebuah poster. Lukisan tidak merayu siapapun untuk melakukan apapun. Lukisan hanya menggambarkan sesuatu yang bisa dinilai bebas dari berbagai sudut pandang. Namun berbeda dengan poster. Poster ditujukan untuk menyampaikan suatu pesan kepada massa. Dan tingkat keberhasilannya pun dilihat dari seberapa baik massa terpengaruh dengan poster tersebut.

Elemen Elemen Desain Komunikasi Visual

1. Layout (Tata Letak Perwajahan)
Layout Menurut Graphic Art Encyclopedia pada (1992:296) mengatakan bahwa Layout ialah Setingan yang dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustras yang sobat buat sesuai dengan bentuk yang dihasilkan. In English: “Layout is arrangement of a book, magazine, or other publication so that and illustration follow a desired format”. 

Selanjutnya layout juga bisa dikatakan bahwa: Layout sendiri memiliki semua bentuk penempatan posisi dan setingan dalam catatan tepi, memberikan sebuah gambar, penempatan posisi garis tepi, penempatan sesuai ukuran dan bentuk ilustrasi. In English: “Layout includes directions for marginal data, pagination, marginal allowances, center headings and side head, placement of illustration.”  Layout dapat juga diartikan sebagai proses mengatur, membuat atau merangkai sebuah unsur yang menjadi suatu susunan yang baik sehingga menggapai tujuan. Pendapat ini di kemukakan oleh Smith dalam Sutopo. 

2. Tipografi
Tipografi Menurut Frank Jefkins sendiri pada (1997:248) ialah:
Tipografi yang Seninya memiliki huruf, dari sebuah bilangan ribuan jumlah rancangan atau sejenis hurf desain yang telah tersedia, menghubungkan jenis-jenis huruf yang berbeda, menghubungkan beberapa jumlah kata yang dimiliki ruangan yang trsedia, dan memberi tanda pada naskah sebagai proses typesetting, dengan memakai ketebalan serta ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang lebih efektif menuju pada keterbacaan dan keunikan, dan dapat menghasilkan sebuah gaya (style) dan karakteristik yang menjadi iklan pada subjek  

Beberapa tipe huruf yang dikatakan oleh Wirya bahwa memiliki kesan tertentu, yaitu: kesan kuat, lembut, berat, ringan, jelita, dan masih ada banyak lagi lho sobat,

3. Ilustrasi
Ilustrasi pada karya desain komunikasi visual dibedakan menjadi 2, yaitu: 

ilustrasi yang dapat diperoleh dengan menggunakan tangan atau menggambar
ilustrasi yang dapat diperoleh oleh kamera atau fotografi. 
Wirya pada (1999:32) mengatakan bahwa ilustrasi itu bisa mengungkapkan sesuatu baik secara lebih cepat akurat dan lebih efektif dari pada tekas.

Sedangkan Menurut Pudjiastuti Ilustrasi ini meiliki Fungsi-fungsinya, untuk membantu dalam mengkomunikasikan sebuah pesan secara cepat dan tepat, untuk mempertegas sebuah judul  dari terjemahannya sehingga suasana menjadi penuh dengan emosional dari sebuah gagasan seakan-akan hidup atau lebih nyata, Ilustrasi juga gambaran yang tidak dapat dibaca dan mengarang sebuah cerita seperti gambar dan tulisan informasi yang memikat pada Ilustrasi, sehingga pesan lebih terkasan karena gambar lebih mudah diingat oleh pembaca dari pada kata-kata.

4. Simbolisme
Simbolisme lebih sangat efektif lagi apa bila digunakan Sebagai sarana informasi dan komunikasi dalam menjembatani beragam perbedaan-perbedaan bahasa yang sering digunakan oleh masyarakat, karena Simbolisme ini sifatnya  universal dibandingkan dengan menggunakan kata-kata atau bahasa. Bentuk Simbolisme yang lebihh efektif kompleks dari simbol ialah logo, Logo dimiliki dari sebuah perusahaan karena logo itu sendiri harus lebih mampu mencerminkan sebuah citra, Visi/Misi, jenis, serta objektivitasnya berbeda dengan yang lainnya. 

Farbey sendiri menyatakan bahwa Banyaknya iklan yang terdapat pada elemen-elemen grafis yang tidak cuman hanya terdapat ilustrasi saja, tetapi juga terdapat muatan grafis yang sangat lebih penting contohnya: sebuah logo perusahaan atau logo merek, sebuah simbol perusahaan, atau sebuah ilustrasi produk.

5. Warna
Sebuah Elemen yang penting dapat memberi pengaruh pada sebuah desain ialah Warna, Pemilihan suatu warna dan pengolahan atau Menghubungkan satu dengan lainnya juga dapat memberikan suatu kesan atau image yang khas dan mempunyai karakter yang unik, karena sifat disetiap warna itu berbeda-beda. 
Warna dinyatakan oleh Danger bahwa Warna merupakan salah satu dari dua unsur yang memiliki penghasilan daya tarik visual dan sesungguhnya warna itu lebih sangat berdaya tarik dari emosi bukan dari akal.

6. Animasi
Serangkaian gambar bergerak atau dapat dikatakan juga sebagai Animasi, khusus nya pada multimedia akan mengakibatkan kesan yang tersendiri bagi sobat yang melihatnya. 
konsep dari animasi menurut istanto ialah menggambarkan atau mendesain gambar bergerak sehingga dapat mendukung dengan tampilan Animasi yang lebih dinamis.
Animasi digolongkan menjadi dua teknis dalam pembuatannya , yaitu:

Animasi dua dimensi (2D), merupakan karakter animasi yang berkesan dari datar (flat), baik itu secara karakter ataupun warnanya.
Animasi tiga dimensi (3D),Animasi yang telah dibuat dan bisa dilihat dari beberapa sudut-sudut pandang mata dan terdapat kesan yang mendalam atau berdimensi ruang.
Dalam sebuah desain multimedia Penggunaan animasi dapat dijadikan dalam tampilan yang menjadi lebih menarik dan dinamis. Pada kebutuhan animasi tergantung pada Pemilihan jenis animasi yang digunakan sehingga desain yang dihasilkan sangat lebih efektif dan efisien.

7. Suara
Elemen pendukung Pada suara dapat digunakan sebagai suasana iteraksi yang lebih menghidupkan atau nyata,
Suara dapat dibedakan menjadi dua oleh multimedia interaktif, yaitu: suara utama dan suara pendukung. 

Suara utama ialah suara yang mengikuti pengguna selama interaksi yang sedang berlangsung hingga selesai, 
Suara pendukung merupakan suara yang berada pada bagian-bagian tombol-tombo Suara.





Source : 
https://id.wikipedia.org/wiki/Desain_komunikasi_visual
http://www.menggaliilmu.com/2016/12/7-macam-elemen-desain-komunikasi.html